Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah sebuah ajang istimewa. Kali ini ada International Junior Science Olympiad (IJSO) yang rencananya akan digelar pada 02 s.d. 11 Desember 2016 di Bali. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menjadi tuan rumah yang baik pasca pengunduran diri Kamboja sebagai tuan rumah.
Kompetisi yang memasuki pelaksanaan ke-13 ini akan mempertandingkan mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia untuk siswa yang berusia 15 tahun ke bawah atau jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kabarnya, seperti yang dilansir situs resmi kemdikbud, olimpiade ini akan diikuti oleh 48 negara (termasuk Indonesia).
Negara-negara yang ikut selain Indonesia antara lain Argentina, Iraq, Spanyol, Azerbaijan, Rep. Irlandia, Sri Lanka, Bangladesh, Kazakhstan, Taiwan, Bolivia, Kenya, Thailand, Botswana, Korea selatan, Turki, Brasil, Lithuania, Uganda, Bulgaria, Macau, Uni Arab Emirates, Kamboja, Malaysia, Vietnam, China, Moldova, Zimbabwe, Kolombia, Myanmar, Mesir, Kroasia, Belanda, Siprus, Pakistan, Estonia, Filipina, Georgia, Rumania, Jerman, Rusia, Hongkong, Saudi Arabia, Hungaria, Serbia, India, Slowakia, dan Afrika Selatan.
Siswa Indonesia yang adu pintar pada ajang tersebut yakni Siswa tersebut adalah Albert Sutiono, Aditya David Wirawan, Wiston Cahya, Nixon Widjaja, Raymond Valentino, dan Arkananta Rasendriya. Adapula Tomotius Jason, Tanya Nuhaisi Wulandari, Epafroditus Kristiadi Susetyo, Gede Aryana Saputra, Haniif Ahmad Jauhari, dan Joan Nadia, serta Winston Cahya.
Ajang IJSO akan mempertandingkan mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia untuk siswa yang berusia 15 tahun ke bawah atau jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tes IJSO terdiri dari 3 jenis tes yakni pilihan ganda (MCQ), teori, dan tes praktek (Experimental Test).
“Penyelenggaraan IJSO dipandang sangat penting dilaksanakan untuk mempromosikan minat atau gemar terhadap sains kepada peserta didik khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, pada jumpa pers di kantor Kemendikbud, Senin (28/11/2016).
Dalam kesempatan lain Presiden IJSO Paresh K Joshi menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah berjasa atas niat baik dan pertolongan untuk mengambil alih, dan menyelamatkan nasib penyelenggaraan IJSO ke-13. Dirjen Dikdasmen mengajak kepada seluruh masyarakat dan pegiat pendidikan untuk bersama-sama membantu menyukseskan pelaksanaan IJSO ke-13.
“Dengan semangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, mari kita bersama-sama mendukung suksesnya penyelenggaraan IJSO yang siap diselenggarakan di Indonesia,” pesan Dirjen Dikdasmen.
Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/