Pada dasarnya, Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan membekali siswanya dengan keterampilan kejuruan untuk mengatasi masalah. Dengan demikian, sejak awal siswa SMK harus mendudukkan dirinya sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Dalam hampir seluruh bagian hidupnya, manusia tidak pernah mampu melepaskan diri dari kegiatan berinteraksi dengan manusia lainnya. Hal itu terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus tetap berhubungan dengan manusia lain, dan setiap manusia memiliki keterbatasan. Setiap manusia tidak dapat diukur sama pengetahuan dan keterampilannya. Dalam tata kehidupan manusia, masing-masing selalu berusaha mengisi kerja sama dengan orang lain menggunakan pengetahuan dan keterampilannya. Manusia yang berguna adalah mereka yang
mampu memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri atau untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Keterbatasan pada diri manusia, merupakan akar masalah. Manusia selalu memiliki masalah
dalam setiap bagian hidupnya, karena keterbatasan. Kelebihan seseorang yang dapat
menyelesaikan kekurangan orang lain. Dalam perkembangannya, kelebihan seseorang inilah yang
sering menjadi kekhasan pengetahuan dan keterampilan seseorang. Tujuan akhir dari upaya
mencari pengetahuan dan melatih keterampilan serta menyelesaikan masalah, adalah mencapai
kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan orang lain.
Menemukan masalah adalah kegiatan awal sebelum menyelesaikannya. Kemampuan ini
merupakan kerja nalar berdasarkan kondisi dan fakta yang terlihat dan yang mungkin tidak terlihat.
Seseorang berpikir untuk mendapatkan solusi yang menjadi arah utama untuk menyelesaikan
masalah
Saat A-ha!
Manusia selalu ingin tahu untuk mendapatkan solusi. Keingintahuan inilah yang pada dasarnya
mendorong seseorang berpikir. Kegiatan berpikir tidak akan berhenti sebelum menemukan solusi.
Ketika pengetahuan dan keterampilannya tidak mampu menemukan solusi, dia bertanya kepada
orang lain, atau meneliti masalah tersebut, sampai didapatkannya solusi yang tepat.
Dalam proses berpikir menemukan solusi, terdapat saat penting, ketika menemukan sesuatu dalam
pikiran kita. Seolah-olah otak kita diterangi cahaya, mungkin hanya sepersekian detik. Tiba-tiba
muncul sebuah ide cemerlang, menemukan solusi. Saat itulah yang oleh par ahli dikatakan sebagai saat A-ha. “A-ha, aku tahu”, demikian seolah-olah otak kita berkata. Atau, karena demikian
cemerlangnya hasil pikir kita, bahkan mulut kita ikut mengucapkannya, tanpa sengaja.
Saat A-ha, bukan tujuan kita berpikir. Tahu itu penting. Tetapi hanya sekadar tahu, tidak cukup. Hal yang kita temukan harus dibandingkan dengan hal lain yang kita temukan pada „saat A-ha‟ yang lain. Beberapa solusi, diperbandingkan. Seseorang masih harus berpikir. Solusi terbaiklah, yang terpilih untuk menjadi solusi atas masalah yang dihadapi.
Ketika seseorang berpikir, dia tidak kehilangan apapun dari dalam dirinya. Bahkan seseorang harus meneroka - melakukan eksplorasi, - melakukan penjelajahan-, berdasarkan pengetahuan yang telah dia miliki, untuk mencari solusi. Proses berpikir dan meneliti serta menemukan solusi merupakan proses menemukan pengetahuan.
Keingintahuan seseorang sudah muncul sejak kecil. Rasa ingin tahu ini semakin besar. Bahkan,
karena terbatasnya kesempatan bertanya, ada hal-hal yang masih belum diketahuinya terbawa
sampai dewasa. Bagaimana cara seorang anak memuaskan rasa ingin tahunya dengan selalu
bertanya, sering kita lihat dalam kehidupan.
Berjuta pertanyaan dalam diri seseorang mulai terjawab ketika dia belajar di sekolah, membaca
buku, bertanya pada orang lain dan kesempatan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
awal dari upaya memuaskan keingintahuan yang lebih luas.
B. Mengatasi masalah
Tidak satupun manusia yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Bahkan masalah ada di
setiap saat. Masalah tidak boleh dihindari, masalah harus dicarikan solusinya. Menunda pencarian
solusi atas suatu masalah, akan menghadirkan masalah lain, yang kadang-kadang menjadi
semakin besar dan pelik.
Masalah muncul dalam berbagai bidang kehidupan. Masalah dikenali sebagai kondisi yang muncul
ketika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kenyataan adalah kondisi yang ada,
sedangkan harapan adalah kondisi yang, seharusnya dan sebaiknya, sesuai dengan kebutuhan
kita.
Ketika kita menghadapi kondisi tersebut, kita harus menghadapinya dan mencari solusi sebagai
jalan keluar yang dapat mengatasi masalah. Mengatasi masalah dapat dilakukan jika kita mampu
mengenali masalah. Mengenali masalah masih merupakan masalah tersendiri, bagi banyak orang.
Banyak orang yang belum terasah kemampuannya mengenali masalah.
Manusia selalu berpikir memecahkan masalah. Ketika berpikir, dalam kedudukannya sebagai
makhluk rasional, manusia mampu menggunakan pengetahuan yang ada untuk menemukan ide.
Ide muncul sesaat ketika proses berpikir dilakukan. Pada ide yang hanya muncul sesaat ini harus
dilakukan penalaran. Jadi manusia harus menalar ide. Banyak atau sedikitnya pengetahuan atau
pengalaman yang dimiliki, sangat mempengaruhi banyak sedikitnya ide yang muncul saat berpikir.
Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki juga mempengaruhi proses penalaran terhadap ide
seseorang.
Banyak masalah yang solusinya hanya memerlukan satu langkah tanpa mempertimbangkan
banyak hal lain. Namun lebih banyak lagi masalah yang solusinya harus mempertimbangkan
banyak hal.
Bila masalah hanya memerlukan satu langkah sebagai solusi tanpa mempertimbangkan banyak hal, segera lakukan. Bila masalah memerlukan solusi yang harus mempertimbangkan banyak hal, sebaiknya seseorang selalu meneroka (melakukan eksplorasi) mencari beberapa jenis ide yang mungkin dapat dilakukan. Dari beberapa ide yang ditemukan, pertimbangkanlah satu demi satu, berdasarkan manfaat dan akibat buruk yang ditimbulkannya. Proses mempertimbangkan setiap ide
yang akan dijadikan solusi yang terbaik dan paling tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman, baik pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Proses mempertimbangkan ide menjadi solusi terpilih, bila diasah dan dilakukan berulang-ulang, akan membentuk sikap yang bijaksana yaitu mempertimbangkan manfaat dan akibat buruk sebelum mengambil keputusan.
Jadi solusi yang baik adalah ide kreatif yang:
1. mengatasi masalah secara permanen;
2. dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan kita;
3. bermanfaat bagi (semakin) banyak orang;
4. tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang berlaku;
5. mampu menginspirasi orang lain.
Mungkin saja masih ada solusi yang tidak sesuai dengan butir nomor 2 sampai dengan nomor 5 di
atas. Seseorang dapat meneroka ide lain, setidaknya mempertimbangkan setiap solusi yang akibat
buruknya menimpa sedikit pihak yang dirugikan, serta seseorang harus bertanggungjawab atas
akibat buruk yang ditimbulkan.
Kemampuan mengenali dan merumuskan masalah sudah menjadi modal awal menemukan ide dan solusi
Setiap ide yang sudah dinalar menjadi solusi, akan menjadi gagasan seseorang untuk dilakukan,
bahkan dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
C. Mengomunikasikan gagasan
Gagasan yang ditemukan oleh seseorang, dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kepada orang lain harus dilatih.
Gagasan apapun dapat dikomunikasikan dalam Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Mata pelajaran yang diajarkan pada Kelas X harus diberlakukan sebagai ajang belajar mengidentifikasi masalah dan menalar gagasan yang akan dijadikan solusi serta mengomunikasikannya. Apapun gagasannya.
Memperkenalkan resep makanan yang sudah dibuat, misalnya, dapat menjadi ide kreatif yang
dikomunikasikan melalui berbagai media.
Demikian juga memperkenalkan:
1. resep makanan baru sebagai modifikasi resep sebelumnya, atau
2. cara memasak agar lebih enak dan menarik, atau
3. penataan/penyajian makanan, atau
4. cara yang benar menggunakan alat memasak, atau
5. memperkenalkan resep makanan sebagai ciptaan baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Demikian banyak dan luasnya bidang kehidupan yang dapat dijadikan ide kreatif. Ide kreatif ditemukan bukan saja ketika seseorang menghadapi masalah, tetapi juga untuk mengantisipasi jika masalah itu muncul dalam kehidupan seseorang.
Apalagi kalau seseorang mau melakukan eksplorasi (penerokaan) tentang perubahan produk lama
menjadi produk baru (modifikasi) melalui:
1. perubahan: warna, bentuk, bahan; atau
2. penambahan fungsi produk dengan menambahkan bagian tertentu yang diperlukan;
3. membuat produk (yang benar-benar) baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Ide kreatif yang terkait dengan benda kerja (kompor, mixer, blender, mesin bor, dan sejenisnya)
dapat ditingkatkan fungsinya dengan melakukan penambahan:
1. kecepatan kerja, atau
2. ketepatan kerja, atau
3. kenyamanan kerja.
Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap: Mengamati – Menirukan – Modifikasi – Membuat
baru (Niteni, Nirokke, Nambahi, Nemokke, Ki Hajar Dewantara).