Penghargaan bertujuan agar SMK menjadi gudang inovator, menjadi gudang entrepreneurship. Sekarang saatnya SMK merespon tantangan kedepan. Sekarang SMK harus punya partner, partner industri, partner usaha. Itulah yang disampaikan oleh Dirjen Hamid Muhammad dalam acara penganugerahan “SMK Inclusive Innovation Challenge 2016” di kantor Kemendikbud Jakarta.
Selain itu, Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat inovasi diantara peserta didik SMK agar mereka mendapatkan tantangan menciptakan sebuah solusi inovatif bagi masyarakat, dengan mengintegrasikan perkembangan teknologi Internet of Things (IoT).
Kompetisi ini diselenggarakan atas kerja sama Indonesia-Jerman (Deutsche Zusammenarbeit), yang juga didukung oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) dan Intel Indonesia Corporation.
Ajang kompetisi “SMK Inclusive Innovation Challenge 2016” diselenggarakan sejak Mei 2016 dan melibatkan 423 peserta didik dari 179 SMK di seluruh Indonesia untuk mengikuti pelatihan pembuatan aplikasi telepon pintar sederhana. Kemudian, terpilih 10 kelompok terbaik dari lima SMK untuk memamerkan inovasinya di acara puncak apresiasi karya di Kantor Kemendikbud pada Kamis, (24/11/2016).
SMK yang berhak meraih penghargaan tersebut antara lain:
1. SMK Telkom Malang (teknologi jemuran digital dengan sensor digital yang dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi telepon pintar)
2. SMK Telkom Malang (teknologi otomatisasi alat perah susu sapi)
3. SMKN 1 Adiwerna Tegal (alat pemantau kualitas udaranya)
4. SMKN 1 Adiwerna Tegal (teknologi sistem peringatan dini kebakaran hutan)
5. SMKN 4 Jember (teknologi otomatisasi lampu bagi kebun buah naga)
Selamat kepada para pemenang. Untuk SMK lain, termasuk SMKN 1 Cerme (tempatku berbagi ilmu), semoga bisa meraih hal serupa.
sumber: http://kemdikbud.go.id/
sumber: http://kemdikbud.go.id/