Putri Damas untuk Desa Domas
Gresik, utamanya daerah sebelah Selatan, mempunyai cerita tersendiri dibanding Gresik wilayah pesisir utara (Bungah, Sidayu, Ujung Pangkah, dan sekitarnya) apalagi Gresik kota yang lekat kaitannya dengan Sunan Giri. Nah, yang jadi fokus kita kali ini adalah wilayah di Gresik utara berlabel Domas. Dari namanya saja, Anda tentu sudah berangan-angan kenapa diberi nama tersebut.
Konon cerita, Domas adalah sebagai tempat persinggahan orang-orang Majapahit yang melakukan perjalanan ke Gresik untuk membaurkan agama Hindu yang menjadi keyakinan agama turun temurun mayoritas orang-orang Majapahit dengan agama Islam melalui cara perkawinan antaraPuteri Gresik dengan Pangeran dari Majapahit. Ketika Pangeran Majapahit bersama rombongan berangkat ke Gresik, mereka singgah ke desa ini dan kebetulan mencari pemegang kipas di acara perkawinan mereka. Akhirnya di dapat dua orang yang bernama Puteri Damas dan Puteri Melati. Sejak saat itu desa ini di juluki desa Domas untuk mengenang Putri Damas.
Adapun Desa Domas sendiri terbagi 3 (tiga) dusun yakni dusun Domas, Kebondalem dan Petal. Dusun Kebondalem sendiri konon ceritanya merupakan luasan wilayah yang berada di dalam desa, dahulu dinamakan "Kebonjero" yang artinya perkebunan di dalam desa, akhirnya sekarang dikenal orang sebagai kebondalem. Sedangkan dusun Petal konon ceritanya disamping letak wilayahnya yang dipisahkan oleh jalan, prilaku dari para warga yang ada disitu cenderung memisahkan diri dengan warga dari dari wilayah lainnya, akhirnya orang orang menyebutnya "Petal" yang artinya terpisah. Dan dusun Domas sendiri konon ceritanya adalah wilayah asal dari putri Damas.