23 November 2016

Mengenal Rating TV di Indonesia

            Ketika menjelaskan materi Iklan kepada siswa kelas XII. Tiba-tiba ada yang bertanya, “Pak, mengapa iklan di TV banyak muncul pada jam 6 – 9 malam?” Saya pun menjawab, “Itu karena pada jam tersebut disebut primetime atau waktu utama. Berdasarkan riset, itulah masa dimana mayoritas orang menonton televisi, dibanding waktu yang lain.”

            Lalu beragam pertanyaan pun muncul, termasuk tentang rating TV. Itu apa dan Kok bisa mengukurnya? Saya pun menjawab dengan sederhana. Setelah itu, saya pun menyampaikan pesan bahwa akan menjelaskan detail hal tersebut pada pertemuan berikutnya. Berikut ringkasannya.
            Rating TV adalah ukuran/tolok ukur seberapa banyak tayangan/acara di televisi ditonton oleh pemirsa. Semakin tinggi ratinnya, konon, akan semakin banyak iklan yang berlomba-lomba “menempel” di acara tersebut. Selain itu, acara dengan rating tinggi akan lebih bertahan lama (ada terus.red) daripada acara yang rating-nya rendah.
            Stasiun TV di Indonesia saat ini rata-rata menggunakan jasa AGB Nielsen Media Research untuk melakukan perhitungan rating dan share TV. Ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang informasi global serta media dan berfokus pada suatu penelitian dan melakukan suatu riset dalam memberikan suatu informasi tentang pemasaran dan konsumen, televisi, serta melakukan riset terhadap media yang lainnya, seperti riset terhadap bisnis publikasi, trade show dan riset terhadap dunia online.[1]. Perusahaan Nielsen pun sering kita jumpai dalam melakukan riset terhadap media, terlebih masyarakat Indonesia cenderung mengakses internet dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
            Banyak yang bertanya bagaimana cara menghitung rating tersebut. Dari berbagai sumber yang saya baca, ada dua jenis perhitungan Rating yang sering disebut dengan TVR dan SHARE , TVR adalah jumlah penonton atau Chanel Tv yang menonton Acara tersebut per seribu  sebagai contohnya jika Program A memilki Rating 7 berarti program tersebut ditonton oleh 7.000 televisi yang  menonton, sementara Share adalah perbandingan seluruh televisi yang menyala dengan Program yang tayang di saat yang bersamaan, misalnya jika ada 10 stasiun televisi yang menyala di jam 19.00 WIB kemudian ada  7 orang menonton sinetron A , 1 orang menonton Sinetron B, dan 2 orang memilih untuk menonton Sinetron C,  maka Sharenya menjadi seperti ini , 70% untuk A , 10% untuk B dan 20% untuk C.
            Perhitungan Rating hanya akan diambil 11 kota besar di indonesia, Gresik tidak termasuk loh...  Contoh hasil rating acara TV berikut ini (dimuat di https://seleb.info)
DAILY TV PROGRAM (ALL) 11 CITIES, SENIN 14/11/2016:
01. ANAK JALANAN, (RCTI, rating 7/share 28.4 persen
02. TUKANG BUBUR NAIK HAJI, (RCTI, rating 5.9/share 23.4 persen
03. ANUGERAH CINTA, (RCTI, rating 5.4/share 29.1 persen
04. TUKANG OJEK PENGKOLAN, (RCTI, rating 3.1/share 16.8 persen
05. GOPI, (ANTV, 3.1/25
06. LONCENG CINTA, (ANTV, 2.9/13.6
07. MOHABBATEIN, (ANTV, 2.9/11.6
08. THAPKI, (ANTV, 2.7/22.4
09. PANGERAN 2, (SCTV, 2.7/10.8
10. NAILA, (SCTV, 2.5/10.8
11. ANANDHI, (ANTV, 2.5/19.6
12. D’ACADEMY ASIA 2, (INDOSIAR, 2.2/10.7
13. NONGKRONG DI WARUNG KOPI, (SCTV, 2.2/12.9
14. UPIN & IPIN, (MNCTV, 2.1/15.2
15. TAKE ME OUT INDONESIA, (ANTV, 1.9/12.6          


            Wow, hebat kan? Hampir semua cara TV yang ratingnya tinggi adalah sinetron?