20 November 2016

Asal Usul Desa Sumengko, Duduksampeyan


Sumengko, desa yang terletak di kecamatan Duduksampeyan ini bisa dibilang desa yang cukup luas dan makmur. Desa yang berjarak 1 kilometer dari perempatan Duduksampeyan ini memiliki banyak cerita dan legenda tentang asal usul berdirinya. Seperti yang dikatakan oleh para sesepuh desa Sumengko, yang pada zaman dahulu ada salah seorang yang ahli meditasi di tempat yang angker keramat (pepunden) oleh masyarakat sumengko sering berjumpa dengan seorang perempuan yang mengaku orang pertama yang membuka desa sumengko, orang pertama tersebut bernama MULYO REJO NING SRI dari nama orang pertama tersebut itulah nama aslinya desa sumengko yaitu DESA MULYOREJO .
Adapun cerita berbeda menjadi sumengko yang sekarang adalah karena kehidupan yang menyedihkan dirasakan oleh masyarakat desa sumengko tapi terjadi tahun berapa pun itu tidak dijelaskan yaitu: Sumpek dan Nyengko dirasakan oleh perempuan itu yang menurut bahasa Indonesia menyedihkan dan mencekam. Akhirnya, dari dua kata tersebut diambil dari suku kata sum dan nyengko maka menjadi kata SUMENGKO.
Ada juga yang mengatakan bahwa asal usul desa Sumengko yakni pada awalnya di sebuah wilayah yang tidak terlalu luas, yang dihuni oleh beberapa orang saja dan di sekitar itu terdapat banyak tanaman tetapi kebanyakan tanaman tersebut pohonnya yang merambat dan terdapat buah yang bulat dan dalamnya berwarna merah. Suatu hari wilayah tersebut ditebangi tetapi satu tanaman yang tidak ditebang. Kemudian buah itu dinamakan semangka karena buahnya yang bulat dan rasanya sangat segar. Beberapa hari kemudian banyak orang yang berdatangan ke wilayah tersebut untuk melangsungkan hidupnya. Lama kelamaan wilayah tersebut sangat ramai dan banyak penghuninya . Dan wilayah tersebut belum ada namanya ada satu orang yang berpendapat wilayah tersebut dinamakan “SUMENGKO”, karena banyak tanaman semangka.
            Tambahan informasi, di desa ini ada dua makam keramat yakni Mbah Sarkowi (prajurit dari kerajaan Giri era Sunan Prapen) dan Raden Qosim (versi 1: ulama dari Tuban, versi 2: dari Drajat).