Desa ini bernama Desa Kambingan. Mendengar namanya, pasti sebagian dari kita senyum aneh. Padahal, desa yang berada di wilayah kecamatan Cerme dan berbatasan dengan Desa Semampir, Dungus, Wedani, dan Ngabetan ini mempunyai cerita tersendiri.
Awal mulanya, Desa ini ditempati oleh seorang yang bernama Mbah Singa Barong (seseorang yang konon sakti). Sebenarnya nama desa tersebut adalah Desa Matamu. Suatu hari, ada seorang pemuda yang bertanya kepada Mbah Singa barong, “Maap Mbah, kalo boleh saya tahu ini desa apa?” “Desa ini namanya gak sopan nak, apa kamu masih ingin tau?” Jawab mbah Singa Barong. Pemuda itupun berkata “Ya Mbah gak papa”. “Baiklah, desa ini namanya Desa Matamu”. Jawaban Mbah Singa Barong. Pemuda itupun seketika marah. Karena dia merasa telah dihina oleh Mbah Singa Barong. Akhirnya mereka berdua bertengkar, kejadian itupun selalu terjadi setiap ada orang yang bertanya apa nama desa tersebut.
Di sebelah barat desa ini ada sebuah daerah terkenal dengan pendekarnya yang sakti, sombong & tak tertandingi. Pendekar itu sering menantang siapapun (edan-edanan), yang kemudian daerah tersebut kita kenal dengan nama Desa Wedani. Mbah Singa Barong yang mendengar berita tersebut, berinisiatif untuk menantangnya bertarung. Mereka sepakat siapa yang menang maka akan mendapatkan daerah kekuasaan (perbatasan) yang bernama Keramat. Setelah bertarung, mbah Singa Barong jadi pemenang.
Di daerah Keramat, hidup seorang janda dan putrinya yang cantik jelita. Setiap pagi janda itu pergi ke pasar. Suatu hari saat janda itu pergi ke pasar, sang anak bermaksud untuk menyusul ibunya. Namun sebelun dia sampai di tempat tujuan, dia dirampok & akhirnya dia dibunuh. Namun perampok itu tidak mau menguburnya melainkan ditelantarkan. Warga Desa Matamu yang melihat sosok mayat yang tergeletak ,berniat untuk mengubur. Sebelum dikubur mayat putri cantik tersebut di pajang di sawah panjer setinggi pohon bambu. Kejadian tersebut diketahui oleh Mbah Singa Barong, dia mengajak seluruh keluarga besarnya berbondong-bondong menyaksikan kejadian tersebut seperti “ Wedos kemriak “.
Akhirnya desa yang semula bernama Desa Matamu diganti menjadi Desa wedusan (mengambil istilah Wedos kemriak) yang sekarang kita kenal dengan nama Desa Kambingan.