Ditulis oleh Rahma Lia
"Tutup mata kita, tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak". Itu adalah sinopsis singkat dari sebuah buku yang sangat berpengaruh bagi saya. Anda pernah membaca karya Tere Liye? Saya adalah salah satu pembaca buku-buku Tere Liye dan buku favorit saya adalah "REMBULAN TENGGELAM DIWAJAHMU". Sebuah buku yang sarat makna dan pesan spiritual, buku yang mungkin paling berpengaruh terhadap diri saya sebagai seorang muslim dan perempuan.
Cerita dalam buku ini adalah tentang perjalanan hidup seorang anak manusia bernama Ray. Yang unik adalah perjalanan hidup Ray disajikan dalam bentuk flash back atau alur mundur yang dimulai ketika dia dalam keadaan koma disebuah rumah sakit. Kilasan demi kilasan mundur peristiwa dalam hidup Ray tersaji apik dan mengharukan, saya bahkan selalu menangis setiap kali membaca buku ini. Yang juga unik dari buku ini adalah diciptakannya seorang tokoh lain yang menemani Ray dalam perjalanannya mengenang masa lalu.
Tokoh yang menjawab lima pertanyaan besar dalam hidup Ray. Tidak disebutkan apakah tokoh ini manusia atau malaikat. Saya menyukai buku ini karena secara pribadi saya merasa punya beberapa kesamaan dengan tokoh utama dalam buku ini. Seperti Ray,sang tokoh utama, sayapun suka menatap rembulan. Dan sayapun punya banyak pertanyaan dalam hidup saya. Jika Ray bertanya mengapa dia tidak punya orang tua maka saya bertanya mengapa saya harus kehilangan ibu saya begitu cepat.
Jika Ray bertanya mengapa cinta dalam hidupnya begitu cepat berlalu maka saya bertanya mengapa cinta dalam hidup saya selalu berakhir getir. Ada banyak kilasan peristiwa yang sangat sedih dan mengarukan dalam buku ini. Yang juga menarik adalah bahwa Tere Liye, sang penulis, mampu membuat pertanyaan Ray dan jawaban dari sang tokoh pendamping menjadi begitu bermakna bagi setiap pembaca. Ada banyak jawaban dari sang tokoh pendamping yang membuat saya mengerti dan menyadari banyak hal dalam hidup saya.
Tere liye melalui buku ini membuat saya lebih menyadari bahwa setiap tindakan dan keputusan saya juga akan berpengaruh pada hidup orang lain.Bahwa hidup adalah mosaik yang saling berhubungan dan saling melengkapi. Saya bahkan menangis tersedu-sedu ketika sampai pada bagian dimana Ray akhirnya mendapat kesempatan sekali seumur hidup untuk melihat wajah kedua orang tuanya meskipun dialam bawah sadar. Sayapun berharap bahwa suatu saat saya akan diberi kesempatan melihat wajah ibu kandung saya.
Tentu ada juga bagian romantis dan lucu dari buku ini yaitu ketika Ray jatuh cinta pada "si gigi kelinci". Cinta selalu bisa membuat hidup menjadi begitu indah dan berwarna. Sayangnya kebahagian Ray tidak bertahan lama karena Fitri "si gigi kelincinya"nya harus meninggal ketika berusaha mempertahankan bayi dalam kandungannya yang akhirnya juga meninggal. Buku ini membantu saya belajar memaknai rasa kehilangan yang begitu rumit. Bahwa setiap yang datang suatu saat akan pergi juga, apapun sebab kepergiannya.
Diakhir kisah hidupnya yang dipenuhi kehampaan Ray memutuskan untuk mengolok-olok takdir Tuhan dengan membatukan hatinya. Tapi ternyata tak ada kekuatan manusia yang sanggup melampui kuasa Tuhan. Sayapun belajar bahwa ketika Tuhan memberi kita kesedihan maka itu adalah buah dari perbuatan kita sendiri karena hidup adalah pilihan. Jika kita memilih berbuat baik maka kebaikan pula yang akan kita dapatkan tapi kalaupun kita mendapat keburukan yakinlah bahwa Tuhan telah menyiapkan kebaikan lain yang lebih indah.
Kisah ini ditutup dengan dijawabnya pertanyaan terakhir dalam hidup Ray yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Banyak hal dalam hidup ini yang tidak kita ketahui sebab dan akibatnya karena itu adalah misteri yang dibuat Tuhan dan kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sedangkan hasilnya serahkan pada Tuhan. Kisah ini ditutup dngan penjelasan bahwa Ray akan tersadar dari komanya selama lima hari untuk menyiapkan bekal perjalanan akhirnya. Dan saya pun menutup buku seraya menghela nafas dan mengucap ALHAMDULILLAH.