Desa ini terletak di wilayah kecamatan Kebomas. Nama Kedanyang mempunyai histori yang istimewa. Desa yang kini sebagian besar wilayahnya berupa perumahan ini sudah terbilang maju.
Semua berawal dari cerita mengenai sosok manusia sakti yang biasa disebut ksatria. Sebelum menjadi sebuah desa, wilayah/tanah Kedanyang dihuni banyak roh/makhluk halus. Banyak orang yang mencoba mendiami wilayah Kedanyang namun selalu gagal, karena setelah menduduki wilayah tersebut, banyak orang yang jatuh sakit. Dalam kurun waktu kala itu, tidak ada yang berani mendiami wilayah tersebut lagi. Singkatnya, wilayah ini dikenal angker dan menyeramkan.
Setelah lama tak pernah dihiraukan, terdengar kabar bahwa akan ada seorang manusia sakti yang mampu menaklukkan tanah yang dihuni banyak roh dan makhluk halus tersebut. Orang yang hendak menaklukkan tanah tersebut masih memiliki garis keturunan dengan Sunan Giri, beliau bernama Mbah Jambul. Nama tersebut diberikan karena Mbah Jambul memiliki jambul yang sangat panjang. Anehnya lagi, jambul tersebut tidak bisa dicukur atau dipotong. Oleh karena itu, beliau diberi nama si Jambul atau Mbah Jambul.
Mbah Jambul mulai memasuki tanah Kedanyang yang dianggap keramat tersebut dengan membaca Basmalah. Dengan kesaktian yang beliau miliki, akhirnya beliaupun berhasil manaklukkan tanah keramat tersebut. Setelah tanah tersebut ditaklukkan, masyarakat pun mulai berani mendiami wilayah tersebut dan tidak takut lagi akan roh – roh atau makhluk halus yang dulunya menghuni wilayah tersebut.
Sejak saat itu, Mbah Jambul pun diberi nama “Pangeran Danyang”, yang mana Danyang berarti tempat atau bisa dikatakan desa. Dan nama “Pangeran Danyang” itu diberikan karena kehebatan Mbah Jambul yang berhasil membebaskan wilayah Kedanyang dari roh – roh halus. Dalam bahasa Jawa Kuno, “danyang” sering disebut “roh/makhluk halus/penunggu”.
Nama Kedanyang sendiri berasal dari 2 kata, yaitu “Ke” dan “Danyang”.“Ke” berarti ke mana – mana. Kata “Ke” ini ditambahkan karena wilayah Kedanyang yang luas yang biasa menjadi tempat untuk menerobos ke berbagai tempat tujuan. Karena di sebelah barat Kedanyang, bisa tembus ke Desa Banjarsari, dan perumahan Bunder, sebelah timurnya bisa menembus ke segala desa, seperti Prambangan, Tawang sari, Gembyang, dan lain-lain, sebelah utara, bisa menembus ke desa Srembi, Kembangan, dan Sumber. Sedangkan “Danyang” berarti tempat. Jadi, dua kata tersebut digabung menjadi Kedanyang yang artinya, kemana – mana pasti memiliki tempat tujuan.
Kata “danyang” memang sering dikait-kaitkan dengan berhantu/angker. Hal tersebut wajar adanya menelisik cerita di atas. Kini, Kedanyang telah berevolusi menjadi wilayah kota Gresik yang dipenuhi perumahan. Sekian ulasan dan sejarah keberadaan nama Kedanyang, semoga bermanfaat.