12 April 2011

Selingkuh

Tulisan Rahma Lia
Pernikahan adalah awal baru dalam kehidupan setiap manusia. Pernikahan juga berarti komitmen seumur hidup pada seseorang. Komitmen yang seharusnya dilandasi cinta dan kasih sayang. Bagi saya pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan merupakan bentuk penyempurnaan ibadah kepada Sang Pencipta. Apakah anda para pembaca sependapat? Tentu anda punya opini dan persepsi masing-masing. Saya rasa tidak ada pasangan yang ketika menikah membayangkan bahwa suatu saat mereka akan berpisah. 
 
 
Lalu bagaimana ketika pernikahan tidak berjalan sesuai harapan atau bagaimana dengan pasangan yang menikah tidak dilandasi rasa cinta? Saya pernah punya pengalaman pahit pernah berhubungan dengan laki-laki yang sudah menikah walaupun pada awalnya saya sama sekali tidak tahu bahwa laki-laki itu telah berkeluarga. Ketika akhirnya saya mengetahui hal tersebut saya marah besar dan nyaris depresi karena beban perasaan. Tapi pada akhirnya saya ingin tahu apa yang menyebabkan laki-laki itu selingkuh. 
 
Sayapun mencoba menanyakan apa motif dibalik tindakannya lalu mengalirlah cerita bahwa pernikahannya tidak dilandasi cinta dan dia merasa dijebak karena perempuan yang menjadi istrinya ternyata sudah tidak perawan ketika mereka menikah. Lalu sayapun berfikir sebegitu pentingkah nilai keperawanan bagi seorang laki-laki? Lalu bagaimana dengan perempuan korban pemerkosaan yang berarti tidak lagi perawan,apa itu berarti perempuan itu tidak layak bagi seorang laki-laki? 
 
Disamping faktor tadi ternyata ada juga faktor lain yang menyebabkan laki-laki itu tidak setia yakni faktor perbedaan prinsip hidup dan cara pandang. Laki-laki cenderung menginginkan perempuan yang bisa mengimbangi sikap dan cara berfikirnya, bukan perempuan pasif yang hanya menuruti perintah. Dengan kata lain perempuan dituntut untuk bisa menjadi istri, teman, ibu dan juga lawan diskusi. Hal itulah yang tidak ditemukan laki-laki itu dalam diri sang istri sehingga akhirnya memicu perselingkuhan.
 
Disamping hal-hal tadi ada satu hal yang bisa saya tangkap dari cerita laki-laki tersebut yaitu bahwa banyak laki-laki menganggap perselingkuhan itu seperti petualangan yang memicu adrenalin. Kadang kala seorang laki-laki sama sekali tidak berniat menyakiti atau meninggal sang istri ketika mereka selingkuh, laki-laki hanya ingin merasakan sensasi berbeda ketika mereka mampu membagi waktu dan perhatiannya pada lebih dari satu perempuan. Itulah mengapa ada laki-laki beranggapan selingkuh itu indah.
 
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menghakimi kaum laki-laki karena pada kenyataannya hanya segilintir laki-laki saja yang melakukan hal seperti itu. Sayapun sepenuhnya menyadari bahwa banyak laki-laki yang tetap setia pada pasangannya apapun situasi yang dihadapi dalam pernikahannya. Semua itu berpulang pada pribadi masing-masing. Saya sebagai perempuanpun sepenuhnya menyadari bahwa pemicu perselingkuhan lebih sering datang justru dari diri seorang istri.
 
Itulah mungkin pentingnya proses pengenalan diri masing-masing pihak sebelum melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan. Karena ketika sumpah atas nama Tuhan telah diucapkan itu berarti ada tanggung jawab dunia dan akhirat bagi masing-masing pihak untuk mempertahankan sebuah pernikahan sebisa mungkin. Semua orang tentu hanya ingin menikah sekali saja seumur hidup bukan?? Itulah sekelumit cerita pengalaman hidup saya,semoga bermanfaat bagi anda para pembaca. Salam