21 November 2016

Hati-hati isu Hoax Rush Money

            Gara-gara jadi guru bahasa – padahal sejatinya hanya kuli bahasa Indonesia – tadi di warkop ditanya sama kawan. “Pak Guru, apa itu rush money?” saya pun mengernyitkan dahi. “Kabarnya dilakukan pada 25 November besok”. Saya pun semakin mengernyitkan dahi. Beruntung saya bawa gadget, buka google sejenak lalu beri komentar singkat. Setelah itu, saya coba search lebih detail tentang hal itu. Berikut rangkumannya.

            Rush Money adalah penarikan uang dari bank secara besar-besaran (massal). Artinya, para nasabah mengambil uang simpanannya dalam skala besar dan bersama-sama. Dampak Rush Money akan menimbulkan kekacauan dalam sistem perbankan lantaran akan kekurangan uang yang bisa meyebabkan gejolak ekonomi. Bank Indonesia (BI) akan kewalahan dan tidak mungkin mendistribusikan uang dalam jumlah banyak pada waktu bersamaan. (sumber: www.makassartoday).
            Nah, isu tersebut ramai dihembuskan di media sosial. Walah, bahaya! Kok bisa ada isu seperti itu. Sadis banget penyebar isu tersebut. Mau dijadikan apa negara ini....(gumamku dalam hati).
            Di media sosial, isu “Rush Money 2511” beredar luas. Bahkan, hastag #RushMoney2511 sempat menjadi trending topic di Twitter pada Selasa (15/11/2016) lalu. (Baca: Tagar #RushMoney2511 Jadi Trending Topic di Twitter) (sumber: www.tarbiyah .net)
            (Weleh-weleh, kok saya ketinggalan berita ya... Maklum sibuk kerja)
            Dampak Rush Money (semoga tidak terjadi ya Allah) ternyata sangat dahsyat. Dari berbagai sumber yang saya baca diantaranya 1. Akan menimbulkan kekacauan pada sistem perbankan. Bank akan kehabisan uang cash sehingga terjadi gejolak ekonomi, 2. Akan menimbulkan keresahan sosial di masyarakat,. Tingkat kepercayaan kepada pemerintah (dalam hal ini Bank) akan melemah, 3. Bisa terjadi ekses politik diantara partai pendukung pemerintah. (Sumber: www.okistudio.com)
            Sejarah mencatat di Indonesia sudah pernah terjadi Rush Money ketika krisis moneter tahun 1997-1998, dimana Bank Central Asia (BCA) dihantam oleh nasabahnya yang secara tiba-tiba menarik uang mereka secara besar-besaran, hingga akhirnya BCA sempat kolaps dan harus mendapatkan suntikan dana segar dari pemerintah. Setelah kejadian krisis ekonomi tahun 1997-1998 berlanjut dengan krisis politik dan sosial yang berhujung dengan tumbangnya rezim pemerintahan Soeharto. (www.sisausaha.com)
            Yang terakhir, saya penggalkan beberapa pidato/komentar toko terkait isu tersebut (saya acungi jempol):
***
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menanggapi dingin soal isu tersebut. Ia meyakini, jika masyarakat peduli dengan kondisi perekonomian di Tanah Air, maka masyarakat akan menjaga dan tidak mudah dihasut untuk merusak negaranya sendiri.
“Menurut saya itu (rush money) adalah suatu hasutan yang berbahaya, yang tentu masyarakat sangat paham bahwa itu enggak akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri. Yakni suatu kondisi sosial yang baik yang menciptakan kesempatan kita untuk terus memperbaiki kesejahteraan masyarakat.” Ujar Sri Mulyani (www.tarbiyah.net)
***
“Mau tanggal 25, tanggal 22, saya merasa kewajiban sebagai pimpinan organisasi partai politik, saya tidak akan malu-malu dan segan-segan menganjurkan kesejukan," ujar Prabowo, seusai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (17/11/2016). (nasional.kompas.com)
***
"Janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi," ujar Darmin (Menteri Koordinator Perekonomian) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/11/2016). (nasional.kompas.com)
***
"Aksi yang dilakukan umat Islam adalah aksi damai. Rush money ini tidak pernah didiskusikan," kata Kaban, menjawab pertanyaan salah seorang wartawan, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016). "Rush money itu bukan dari kami dan gerakan ini, karena kami aksi damai dan menjaga kondisi kondusif, termasuk di bidang ekonomi," pungkas dia. (news.okezone.com)
***
“Untuk apa rush money, itu tidak ada. Ini khusus untuk kasus penistaan Al-Quran. Jangan sampai negeri ini kacau balau, nanti yang akan menjadi korban adalah umat Islam,” kata Arifin Ilham setelah memimpin doa dan zikir akbar di Masjid Az-zikra Sentul, Jumat, 18 November 2016. (nasional.tempo.co)
***
"Rush money jangan didengar. Ini informasi yang akan mengganggu perekonomian negara, dengan sengaja menimbulkan kepanikan, dengan sengaja menimbulkan rasa kecemasan dalam masyarakat yang memiliki tabungan kemudian beramai-ramai untuk mengambil tabungan. Jangan diikuti," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, usai Majelis Taklim Alhabib Ali Alhabsy di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016).
***
"Yang jelas saya berharap bahwa ini bukan masalah yang kemudian ditunggangi untuk kemudian menghadirkan konflik, ketegangan, kondisi yang semakin tidak kondusif untuk menyelesaikan masalah di negara kita," kata Hidayat Nur Wahid di Kantor Wali Kota Sabang, Sabang, Aceh, Minggu (20/11/2016). (news.detik.com)
***
Jadi kawan, jangan terprovokasi isu Rush Money. Kalau saya jelas tidak ikut karena tidak punya tabungan. Ups, keceplosan.